Cara Membedakan Perbedaan Printer UV dan Printer DTG
Tanggal Terbit: 15 Oktober 2020 Editor: Celine
Printer DTG (Direct to Garment) juga bisa disebut mesin cetak kaos, printer digital, printer direct spray dan printer pakaian. Jika hanya sekedar tampilan saja, mudah untuk memadukan keduanya. Dua sisinya adalah platform logam dan kepala cetak. Walaupun tampilan dan ukuran printer DTG pada dasarnya sama dengan printer UV, namun keduanya tidak bersifat universal. Perbedaan spesifiknya adalah sebagai berikut:
1.Konsumsi Kepala Cetak
Printer kaos menggunakan tinta tekstil berbahan dasar air, yang sebagian besar botolnya berwarna putih transparan, terutama kepala air air Epson, kepala cetak 4720 dan 5113. Printer UV menggunakan tinta UV Curable dan sebagian besar berwarna hitam. Beberapa produsen menggunakan botol berwarna gelap, penggunaan print head terutama dari TOSHIBA, SEIKO, RICOH dan KONICA.
2. Bidang Percetakan yang Berbeda
T-shirt terutama digunakan untuk bahan katun, sutra, kanvas dan kulit. Printer flatbed uv berbahan dasar kaca, ubin keramik, logam, kayu, kulit lembut, alas mouse, dan kerajinan dari papan kaku.
3. Prinsip Penyembuhan yang Berbeda
Printer kaos menggunakan metode pemanasan dan pengeringan eksternal untuk menempelkan pola pada permukaan bahan. Printer UV flatbed menggunakan prinsip pengawetan ultraviolet dan pengawetan dari lampu LED UV. Tentu saja, masih ada beberapa di pasaran yang menggunakan lampu pompa sebagai pemanas untuk menyembuhkan printer flatbed uv, namun situasi ini akan semakin berkurang, dan secara bertahap akan dihilangkan.
Secara umum, perlu diperhatikan bahwa printer T-shirt dan printer flatbed uv tidak bersifat universal, dan tidak dapat digunakan begitu saja dengan mengganti tinta dan sistem pengawetannya. Sistem papan utama internal, perangkat lunak warna dan program kontrol juga berbeda, sehingga sesuai dengan jenis produk untuk memilih printer yang Anda butuhkan.
Waktu posting: 15 Okt-2020